Rabu, 06 Januari 2016

PENDIDIKAN NILAI- KEMANUSIAAN SATHYA SAI

BAB I
PENDIDIKKAN NILAI – NILAI KEMANUSIAAN SATHYA SAI
(PNKSS)

A.    Pengertian PNKSS:
     Pendidikan untuk MEMBANGUN KARAKTER yang sering dinyatakan sebagai HUMAN EXCELLENCE Pendidikan untuk memberikan kesadaran bahwa diri kita yang sebenarnya adalah Tuhan Pendidikan tentang jati diri manusia yang terangkum dalam lima nilai, Panca Pilar Pendidikan Nilai-nilai Kemanusiaan dicetuskan oleh Sri Bhagavan Sathya Sai Baba yang wacana-wacananya dikumpulkan oleh Dr.V.K. Gokak pada tahun 1955. Di India PNK secara resmi didirikan pada tahun 1969. Di Indonesia pendidikan ini erat kaitannya dengan pendidikan budi pekerti, pendidikan tentang moral, humaniora, dan etika.
B. Tujuan PNKSS
1.    Membangun kepribadian manusia berkarakter yang cerdas dan penuh kasih,
sebagai upaya untuk membentuk manusia seutuhnya yang sehat jasmani, rohani, serta sosial ekonomi.
2.    Inti sari pendidikan adalah konsentrasi dan tujuan akhir dari pendidikan adalah pembentukan karakter  yang luhur . Akhir dari ilmu pengetahuan adalah kasih sayang.
3.    Mengembangkan keharmonisan antara hati, pikiran,dan tangan.
4.    Menyadari manusia adalah perwujudan Tuhan.
5.    Membentuk manusia yang ideal ( human excellence)
6.    Membentuk manusia yang tidak mementingkan diri sendiri, bekerja tanpa
    pamrih.
7.    Transformasi diri dan sikap rendah hati serta pola hidup sederhana.
8.    Menyadarkan akan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi potensi tak terpisahkan dalam diri setiap     orang semenjak dia lahir.
9.    Menumbuhkan sikap pengendalian diri dan siap menjadi pelayan.
10.    Mempersiapkan alih generasi dengan kualitas pemimpin dan pengelola negara yang menjiwai dan mempraktekkan nilai-nilai kemanusiaan dengan mempersiapkan anak-anak dan generasi muda dalam lima nilai-nilai kemanusiaan.
11.    Terciptanya masyarakat global yang damai dan harmonis sejalan dengan prinsip tri hita karana.( Tri Hita Karana : Hubungan yang harmonis dengan 1) Tuhan ;2) sesama manusia ;3)Lingkungan.

C.    Lima Nilai –Nilai Kemanusiaan Sathya Sai

1.    Sathya atau Kebenaran
Kebenaran adalah sesuatu yang tidak berubah. Apa yang benar hari ini adalah harus benar juga esok harinya. . bahkan , sejuta tahun dari sekarang serta sejuta tahun yang lalu pun, kebenaran adalah sama. Maka kebenaran adalah kekal.
2.    Dharma (Kebajikan)
    Kebenaran yang diimplementasikan dalam tindakan atau kegiatan  sehari – hari
3.    Santhi (kedamaian)
Kedamaian adalah suka cita dan ketenangan yang muncul dari dalam diri.
4.    Prema (cinta kasih )
    Cinta kasih di sini tidak ada kaitannya dengan cinta kebinatangan atau cinta fisik. Cinta kasih sama sekali tanpa pamrih dan merupakan belas asih murni  yang memotivasi pelayanan tanpa pamrih demi kebaikan bagi orang lain.
5.    Ahimsa (tanpa kekerasan )
Tanpa kekerasan artinya Tidak menyakiti semua mahluk dalam segala hal baik dalam berpikir, berkata dan tindakan.



BAB  II

Lima  METODE /TEHNIK  Pendidikkan Nilai-Nilai Kemanusiaan Sathya Sai
a)    Doa
    Bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan.
Doa yang biasa diucapkan adalah ” Gayatri Mantra ” sebanyak tiga kali. Doa gayatri mantra ini dipilih karena dayatri mantra merupakan mantra universal dan menurut Weda Gayatri mantra adalah ibu segala mantra atau doa, dengan mengucapkan gayatri mantra ini,  maka sudah mewakili doa – doa yang lain adapun mantranya sebagai berikut : ” Om Bhur Bvah Svah Tat Savitur Varenyam Bargho Devasya Dimahi Diyoyonah Pracodayat” yang memiliki arti sebagai berikut : Ya Tuhan Penguasa ktiga dunia ( bhur bvah dan Svah ) kami memuja-Mu bagai sinar yang cemerlang, bimbinglah kami dari kegelapan menuju jalan yang terang  untuk mencapai kesempurnaan.




b)    Duduk hening atau meditasi cahaya .

Bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi dan juga untuk meningkatkan kesadaran diri., lebih baik menggunakan media berupa cahaya lilin agar anak-anak lebih mudah berkonsentrasi.


Urutan Meditasi Cahaya

Langkah pertama : ambilah sikap duduk yang baik, usahakan tulang punggung tegak, kepala tidak menunduk ataupun mendongak, pejamkamkan kedua mata dan letakkan kedua tangan di atas lutut ibu jari bertemu dengan jari telunjuk.
Langkah kedua     :  aturlah keluar masuknya  nafas, ucapkan kata ”So” di dalam hati , ketika menarik nafas, dan ucapkan kata ”Ham” ketika mengeluarkan nafas. Buanglah segala pikiran dan perasaan yang tidak baik seperti rasa marah, benci, takut ketika menghembuskan nafas dan tariklah pikiran dan perasaan yang baik seperti rasa kasih sayang, keberanian , kejujuran ketika sedang menarik nafas, lakukanlah terus hingga nafas keluar masuk teratur dengan sendirinya.
Langkah ketiga : bayangkan sebuah cahaya lilin muncul di antara kedua alis mata kita, cahaya lilin yang lembut merupakan simbul dari cinta kasih, biarkan cahaya itu membesar dan menyinari seluruh kepala hingga pikiran kita menjadi bersih dan suci.
Langkah keempat : arahkan cahaya ke dalam hati kita , bayangkan  bunga teratai hati kita  mekar helai demi helai tersentuh cahaya kasih, cahaya kasih berada di dalam hati.
Langkah kelima : arahkan cahaya kasih menyinari telinga bayangkan telinga kita dipenuhi oleh cahaya kasih agar telinga kita hanya mendengarkan hal – hal yang baik dan benar.
Langkah keenam : arahkan cahaya kasih menyinari kedua mata kita , bayangkan mata kita dipenuhi oleh cahaya kasih agar mata kita hanya melihat hal yang baik dan benar.
Langkah ketujuh : bayangkan cahaya kasih menyinari hidung kita, bayangkan hidung kita dipenuhi oleh cahaya,  agar hidung kita hanya mencium bau yang harum dan wangi.
Langkah kedelapan : arahkan cahaya kasih menyinari mulut dan bibir , bayangkan mulut dan bibir kita dipenuhi oleh cahaya kasih, agar kita selalu makan makanan yang sehat , bergizi dan telah disucikan. Kita selalu berkata yang baik dan benar, tidak membicarakan keburukan orang lain, selalu tersenyum dan berbicara yang sopan kepada semua orang sehingga semua orang merasakan kebahagiaan.
Langkah kesembilan : arahkan cahaya turun menyinari kedua telapak tangan kita , bayangkan kedua telapak tangan kita dipenuhi oleh cahaya kasih agar tangan kita hanya digunakan untuk pekerjaan yang baik dan siap menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Langkah kesepuluh : arahkan cahaya menyinari kedua kaki kita, bayangkan telapak kaki kita dipenuhi oleh cahaya kasih, agar kita selalu melangkah kejalan yang benar dan bertemu dengan orang-orang yang baik.
Langkah ke-11 : arahkan cahaya menyinari seluruh tubuh, bayangkan seluruh tubuh dipenuhi oleh cahaya kasih kemudian sadari kita berubah menjadi sebuah cahaya, kita adalah cahaya yang akan menyinari seluruh alam semesta.
Langkah ke-12: pancarkan cahaya kasih menyinari semua anggota keluarga, bayangkan mereka semua dipenuhi oleh cahaya kasih agar mereka menjadi lebih baik dan selalu dalam keadaan bahagia dan damai.
Langkah ke- 13 : pancarkan cahaya kasih menyinari semua teman-teman, sahabat-sahabat kita , ibu bapak guru bayangkan mereka semua dipenuhi oleh cahaya kasih agar mereka menjadi lebih baik dan selalu dalam keadaan bahagia dan damai
Langkah ke- 14:  bayangkan cahaya kasih menyinari orang –orang yang membenci kita sekalipun, bayangkan mereka dipenuhi oleh cahaya kasih agar mereka menjadi lebih baik, tidak ada lagi rasa benci yang ada hanyalah rasa kasih.
Langkah ke-15 :  pancarkan cahaya kasih lebih luas lagi, menyinari lingkungan sekolah, seluruh Pulau Bali yang kita cintai, seluruh kepulauan indonesia, seluruh dunia, seluruh alam semesta beserta isinya, bayangkan seluruh alam semesta beserta isinya dipenuhi oleh cahaya kasih.
Langkah ke-16 : bayangkan cahaya ada di mana-mana, cahaya ada ada setiap tumbuh-tumbuhan , hewan , manusia dan segala ciptaan Tuhan dipenuhi oleh cahaya kasih. Kemudian sadari bahwa segala yang ada di alam ini sesungguhnya adalah cahaya, nikmati kebahagiaan dan kedamaian, rasa satu dengan cahaya alam semesta.
Langkah ke-17 : arahkan cahaya kembali ke dalam hati bayangkan cahaya kasih terus bersinar, semakin lama-semakin besar, membimbing kita di mana pun kita berada sehingga kita menjadi orang-orang yang penuh kasih.
Langkah ke-18 : mulailah gerakan tangan dan kaki, sadari kita berada di tempat ini, marilah kita doakan seluluh alam semesta beserta isinya ” semoga semua manusia, hewan dan tumbuhan, alam semesta beserta isinya selalu dalam keadaan bahagia dan damai”: Damai damai damai, damai di dunia, damai damai damai damai damai semuanya, damai semuanya, damai semuanya.
c)    Cerita/ story telling

Tehnik yang ketiga adalah penyampaian cerita yang mengandung nilai – nilai. Setelah mendengarkan/menyimak cerita, anak-anak diberikan pertanyaan –pertanyaan sesuai dengan cerita yang disampaikan.
1.    Judul cerita
2.    Tokoh –tokoh dalam cerita
3.    Alur/ jalan cerita
4.    Nilai- nilai yang terkandung dalam cerita
Semua ini bertujuan untuk melatih konsentrasi, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk mengambil nilai-nilai yang terkndung di dalam cerita dan tentunya juga akan  membangkitkan nilai-nilai yang ada dalam diri mereka.

d)    Bernyanyi /Group Singing
lagu yang diberikan adalah lagu yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan baik dalam bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa Inggris  adapun contoh lagu sebagai berikut :

I AM THE WAY I AM
    i am the way i am
    and i’m very happy with that
    i may be shot or i may be tall
    my body may be thin or fat
    but it really doesn’t matter at all
    because i am the way i am
    and i’m very happy with that

    Dalam versi bahasa Indonesianya sebagai berikut :

Beginilah diriku disyukuri apa adanya
Aku mungkin tinggi atau pendek
badanku kurus atau gemuk
tapi itu tak menggangguku
karena beginilah diriku
disyukuri apa adanya.

Lagu tersebut mengandung nilai untuk selalu bersyukur terhadap apapun yang diberikan Tuhan kepada kita.
Setiap lagu memiliki nilai yng berbeda –beda, sehingga setiap akhir lagu juga ditanyakan nilai apa yang terkandung dalam lagu tersebut. Dan sebaiknya lagu yang dinyanyikan sesuai dengan cerita yang disampaikan agar apa nilai yang disampaikan hari itu bisa lebih kuat tertanam ada memori anak.


e)    Permainan /Group Aktivity

Baik Permainan atau aktivitas  yang yang diberikan sebaiknya sesuai juga dengan cerita dan lagu yang disampaikan sebelumnya yang bertujuan agar apa nilai yang ingin disampaikan pada hari itu benar – benar melekat pada diri anak-anak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar